PENGEMBANGAN SDM DALAM MENGHADAPI TANTANGAN BISNIS DI MASA YANG AKAN DATANG

 Jimmy Kadir


Tahun 2020 merupakan tahun yang sulit hampir diseluruh industri, penyebaran Virus Corona (COVID-19) yang kian meningkat, dan dimasa New Normal ini memberikan dampak yang sangat besar pada berbagai aspek seperti, aspek sosial, budaya, termasuk aspek ekonomi. 
Banyak perusahaan yang merasakan dampak dari pandemi Corona ini, bahkan sampai menghadapi masa krisis bagi perusahaannya. 

Kemampuan beradaptasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh sumber daya manusia (SDM) saat ini dan di masa yang akan datang. Perubahan yang disebabkan oleh digitalisasi pada dunia bisnis mendorong SDM untuk terus berubah. Kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan bekerja sama dalam tim merupakan komponen penting yang dibutuhkan SDM, termasuk menghadapi Generasi Milenial selain kecerdasan intelektual. 
Melihat kondisi tersebut Human Resource (HR) harus memiliki peran yang sangat penting di masa New Normal. Mengapa demikian, karena HR harus menyelaraskan organisasi dan melindungi aset mereka agar tetap nyaman. Bagi perusahaan besar, karyawan adalah aset yang harus dikembangkan. 
Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktifitas kerja, melakukan efisiensi, memberikan kesempatan berkarir serta menemukan potensi karyawan.
 
Namun pada masa pandemi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan juga kebijakan unpaid leave. 
Kebijakan suatu perusahaan untuk melakukan hal tersebut merupakan keputusan sulit yang terpaksa diambil demi menyelamatkan keberlangsungan perusahaan ditengah tantangan pandemi COVID-19.

Mengutip dari artikel talenta.co bulan Agustus (Nurhayat, Wiji. 2020. https://www.talenta.co/blog/administrasi-hr/tantangan-dan-strategi-hr-hadapi-new-normal-saat-pandemi-covid-19/, 22 November 2020) "Tantangan utama untuk praktisi HR di sini adalah bagaimana bisa membantu bisnis perusahaan bisa tetap survive dalam arti profitable. Bisa jadi mengharuskan HR untuk lebih agile terutama untuk mempersiapkan skill up atau bahkan new skill ke karyawan agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan bisnis yang cepat berubah sesuai tuntutan pasar."

Dengan efisiensi biaya, besar kemungkinan bisa mendukung survival tersebut, walau tidak harus selalu diakhiri dengan PHK. Salah satu strategi HR hadapi New Normal adalah HR harus lebih dalam menyelami struktur biaya, cash flow dan berbagai prediksi keuangan untuk bisa tetap survive.
 
Tantangan digitalisasi tak kalah pentingnya untuk masa yang akan datang. Aktifitas pertemuan atau offline berubah menjadi online. Transformasi digital merupakan strategi HR untuk menghadapi New Normal harus segera dilakukan pengaturan Work From Home (WFH) atau remote working, online training dan pencarian karyawan baru secara online, merupakan permasalahan tersendiri dalam pengembangan SDM. Belum lagi menghadapi generasi milenial. 
 
Mengutip artikel dari Iman Rahman Cahyadi di Berita Satu.com (Iman Rahman Cahyadi. 2020. https://www.beritasatu.com/iman-rahman-cahyadi/gaya-hidup/598126/perlu-strategi-khusus-kelola-sdm-dari-generasi-milenial#!, 22 November 2020) "Generasi milenial sedang mendominasi dunia, termasuk di ranah tenaga kerja. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2016, jumlah tenaga kerja Milenial mengambil tempat sebanyak 40 persen dari total tenaga kerja Indonesia atau sebanyak 62,5 juta pekerja." 

Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi perusahaan dalam mengatur strategi pengelolaan SDM-nya, karena gap generasi ini menghadirkan perbedaan cara kerja, cara pandang, hingga cara berkomunikasi yang tentunya akan berdampak pada operasional bisnis jika tidak diatasi.
Ada hal-hal yang diharapkan generasi milenial, menurut Devayanti Pardi (Pardi, Devayanti. https://koinworks.com/blog/generasi-milenial/, 22 November 2020) "3 Harapan Generasi Milenial Terhadap Pekerjaan dan Karier:
 
1.1 Mereka akan memilih yang terbaik dalam pekerjaan
1.2 Menghargai perusahaan yang memiliki nilai
1.3 Pengembangan pribadi"
 
Penggunaan teknologi bisa menjadi salah satu jembatan untuk memberikan ruang kolaborasi, komitmen dan ekspektasi untuk bertanggung jawab, serta delivery manfaat karyawan dengan lancar.
Melalui teknologi, generasi milenial lambat laun bisa merasakan manfaat yang sama dan arus informasi ketenagakerjaan bisa lebih sistematis dan rapi.

Comments

Popular posts from this blog

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA BERTALENTA