PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA BERTALENTA

 

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA BERTALENTA

(PT Mora Telematika Indonesia Divisi Fiber To The Home – Oxygen.id Home)

 

Bab I  Pendahuluan

            Pandemi Covid-19 membuat hampir diseluruh sektor bisnis terpengaruh, tidak terkecuali PT Mora Telematika Indonesia, sebagai penyelia jasa Internet dengan Brand Oxygen. Pandemi menyebabkan banyak perubahan yang dipicu oleh peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti Work from Home (WFH), School from Home, belanja online. WFH mengubah banyak hal dalam Departemen Human Resources, sumber daya manusia lebih fokus pada produktivitas perusahaan, memperkaya skill, menggali potensi, dan meningkatkan produktivitas karyawan-karyawan mereka. satu orang bisa diberi pekerjaan di beberapa bidang yang terkaitan, sehingga hasilnya bisa lebih efektif di masa pandemi tahun 2020 saat ini.

Perubahan memiliki kelemahan, salah satu diantaranya adalah akan terjadi perang bakat, keterampilan dan kompetensi di antara para pencari kerja. Misalnya saja, pencari kerja yang memiliki sertifikat kemampuan di beberapa bidang bersaing dengan pencari kerja yang memiliki pengalaman kerja di bidang-bidang tersebut. Mereka kadang sama-sama merasa lebih mahir dibandingkan yang lainnya. Padahal yang memiliki sertifikat belum tentu lebih baik dari yang berpengalaman, dan begitu pula sebaliknya, ini merupakan tugas HRD untuk menentukan orang terbaik untuk suatu pekerjaan.

Perubahan yang terjadi saat ini, secara langsung maupun tidak langsung merupakan dampak yang diakibatkan oleh pandemi yang melanda semua negara di dunia. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif, dinamis, dan cenderung sulit diprediksi pada era disrupsi dan pandemi saat ini membutuhkan ketersediaan SDM yang cakap, terampil, ahli, dan peka terhadap perubahan.

Sumber daya manusia harus cepat beradaptasi. Contohnya dahulu mungkin di bidang kerja mereka teknologi jarang atau sangat sedikit digunakan, namun saat ini mau tidak mau, suka tidak suka sumber daya manusia harus melek teknologi karena penerapan Work from Home yang mengharuskan mereka berkomunikasi aktif dengan bantuan teknologi dan internet. Perusahaan yang tidak siap dengan perubahan adalah perusahaan yang kalah lebih dulu dalam persaingan

Tuntutan kualitas SDM harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan terutama dalam hal kualitasnya. Hal ini penting karena kemajuan dan kecanggihan teknologi yang tidak diimbangi dengan tersedianya SDM yang mumpuni dalam mengoperasikan peralatan modern yang dimiliki oleh perusahaan, maka hal itu akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Minimnya SDM baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu perusahaan akibat salah dalam perencanaan SDM di masa datang dapat menghambat kecepatan pencapaian tujuan.

hal yang tidak bisa diabaikan dalam perusahaan adalah pentingnya memadukan antara perencanaan bisnis dengan perencanaan SDM. Perencanaan bisnis yang diikuti dengan perencanaan SDM yang baik akan menghasilkan tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian visi dan misi perusahaan. Sebaliknya, perencanaan bisnis yang tidak dibarengi dan diikuti perencanaan SDM yang baik akan mempengaruhi tujuan perusahaan. Banyak juga  perusahaan-perusahaan besar dalam praktek bisnisnya yang kurang melibatan manajer SDM dalam pembuatan rencana-rencana bisnis yang akan dilakukan dalam kurun waktu tetentu, untuk mengantisipasi hal tersebut, ada baiknya pemimpin perusahaan Bersama dengan direktur Keuangan dan pemasaran melibatkan manajer SDM juga dalam pembuatan budget tahunan perusahaan maupun forecasting lima tahunan.

 

Bab II  Kajian Pustaka

2.1       Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Secara umum perencanaan SDM mengacu pada usaha organisasi mengidentifikasi implikasi SDM pada perubahan organisasi. Berikut pengertian perencanaan SDM menurut beberapa ahli:

Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari alur proses manajemen dalam menentukan pergerakan SDM perusahaan,dari posisi saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan (Suwatno dan Donni Juni Priansa, 2011: 44)

George Milkovich dan Paul C. Nystrom dalam Suwatno dan Donni Juni Priansa menyatakan bahwa perencanaan SDM merupakan proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuain jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat (Suwatno dan Donni Juni Priansa, 2011: 45)

Perencanaan sumber daya manusia adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenagakerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat (Fautino Cordoso Gomes, 2003:83)

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia (human resources) untuk mencapai tujuan (Siswanto, Bejo. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. 2011:42)

Menurut Andrew E Sikula, perencanaan sumber daya manusia didefenisikan sebagai proses menentukan kebetuhan tenaga kerja dan berarti menemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi (Anwar Prabu, 2004: 4).

Hal senada juga dikemukakan (Sondang P. Siagian, 2010:41), Bahwa yang menjadi fokus perhatian dalam perencanaan sumber daya manusia adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin,bahwa dalam perusahaan tersedia sumber daya manusia yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat pula. Perencanaan sumber daya adalah merupakan tenaga agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan (Malayu Hasibuan, 2006:250).

Menurut Kasmirdan Jakfar pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengadaan tenaga kerja meliputi penarikan, seleksi dan penempatan. (Kasmir, Jakfar, 2004:258).

Merencanakan pekerjaan atau personalia adalah proses menentukan posisi akan diisi didalam perusahaan, dan bagaimana cara mengisinya. Merencanakan personalia mencakup semua posisi yang harus diisi di masa depan, dari petugas pemeliharaan hingga CEO, namun kebanyakan perusahaan menggunakan perencanaan suksesi untuk mengacu pada proses bagaimana mengisi pekerjaan eksekutif yang penting pada perusahaan (Garry Dessler, 2004:102). 

2.2       Manajemen Bertalenta

Beberapa pengertian mengenai manajemen bertalenta menurut para ahli:

            Manajemen talenta menurut Rampersad adalah cara pengelolaan talenta dalam organisasi secara efektif, perencanaan dan pengembangan suksesi di perusahaan, realisasi pengembangan diri karyawan secara maksimal, dan pemanfaatan bakat secara optimal (Rampersad, Hubert. Personal Balanced Scorecard, 2006:234)

            Pengertian manajemen talenta menurut Lewis dan Heckman adalah sebuah proses secara keseluruhan mulai dari rekrutmen, penempatan, sampai pengembangan dan perncanaan unuk pengembangan pegawai ke arah yang lebih baik (Lewis, R.E., dan Heckman, R. J. Talent Management: A Critical Review. Human Resource Management Review, 2006:174)

            Kemudian menurut Darmin Ahmad Pella dan Afifah Inayati bahwa manajemen talenta adalah suatu proses untuk memastikan suatu perusahaan mengisi posisi kunci pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung kompetensi inti perusahaan (uniqe skill and high strategic value) (Darmin Ahmad dan Afifah Inayati. Talent Manajemen, 2011:81).

            Hal serupa dikemukakan oleh Davis bahwa manajemen talenta adalah pendekatan korporat yang terencana dan terstruktur untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan orang-orang bertalenta dalam organisasi. (Davis, Tony, dkk. 2009. Talent Assessment Mengukur, Menilai dan Menyeleksi Orang-Orang Terbaik dam Perusahaan. Jakarta: PPM Manajemen).

 

Bab III  Tantangan Perusahaan Khususnya Divisi FTTH

Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat berat, hampir semua bidang bisnis terpengaruh, baik luar maupun dalam negeri, karena adanya pandemi COVID-19.

-          Perekonomian global menurun termasuk Indonesia

-          Kepercayaan Investor menurun karena menahan cash flow, wait and see dalam menginvestasikan dana terhadap pandemi.

-          Bank selektif dalam memilih debitur karena banyak pinjaman yang perlu direstrukturisasi dan lebih menyelamatkan UMKM.

-          Dan juga yang tidak kalah penting adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), jam kerja terbatas.

PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) cukup diuntungkan dengan kondisi ini karena bergerak dibidang telekomunikasi spesifik di internet. Walaupun dari segmen penjualan ke Hotel dan rumah makan turun, bahkan ada yang putus berlangganan karena pailit. Tetapi dari segmen internet rumah FTTH (Fiber to the Home) meningkat.

            Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis Moratelindo. Kesempatan peningkatan FTTH, bukan diambil oleh Moratelindo saja, akan tetapi persaingan  di industri Telekomunikasi antar provider semakin ketat, para Internet Service Provider (ISP) berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan, Penyedia layanan multimedia, internet dan layanan yang terkait dengan komunikasi data di Indonesia pada dasarnya bersaing dalam hal harga (yang menyebabkan perang harga), bersaing juga terhadap rentang layanan yang disediakan, kualitas jaringan, jangkauan jaringan dan kualitas layanan kepada pelanggan.

            Jadi tahun 2020 ini, Moratelindo memiliki peluang dan juga ancaman yang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut adalah Analisa TOWS dari bisnis Moratelindo Oxygen.id Home:

Ancaman (Threats)

1.      Persaingan antar provider semakin ketat, para Internet Service Provider berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan, Penyedia layanan multimedia, internet dan layanan yang terkait dengan komunikasi data di Indonesia pada dasarnya bersaing dalam hal harga (yang menyebabkan perang harga), bersaing juga terhadap rentang layanan yang disediakan, kualitas jaringan, jangkauan jaringan dan kualitas layanan kepada pelanggan.

2.      Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini. (terutama untuk proyek Palapa Ring Barat dan Timur, yang memiliki kontrak jangka panjang kepada Menkominfo)

3.      Adanya teknologi baru yang terus dikembangkan, seperti Proyek Drone Internet Gratis, Satelit Internet Mini dan Balon Internet Google. Adanya teknologi-teknologi baru yang mulai hadir tersebut, tentu akan mengancam kelangsungan bisnis Moratelindo, apabila Moratelindo tidak beradaptasi terhadap kemajuan teknologi itu.

Peluang (Opportunities)

1.      Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis Moratelindo.

2.      Working from Home (WFH) atau Distance Learning merupakan peluang bagi Oxygen Home, product dari Moratelindo.

3.      Banyaknya perusahaan start up yang mengembangkan platfom dan e-commerce, membuat internet semakin dibutuhkan.

          Transaksi dan informasi secara elektronik, memungkinkan Moratelindo dapat memperluas peluang usaha di bidang informasi dan transaksi elektronik, termasuk e-payment.

5.      Branding Moratelindo sebagai Penyedia internet tercepat di Indonesia 40,1 Mbps (Steam version) merupakan peluang untuk meraih pangsa pasar yang lebih banyak dibandingkan pesaingnya.

6.      Harga internet yang masih mahal di daerah Papua, membuat seluruh sektor bisnis disana melirik penggunaan kabel optik Palapa Timur Telematika (anak perusahaan Moratelindo) yang lebih murah dan dengan kapasitas yang lebih besar.

Dari Ancaman dan peluang tersebut, Moratelindo memetakan kelemahan dan kekuatannya sebagai berikut:

 Kelemahan (Weaknesses)

  1. Permodalan yang terbatas
  2. Belum dijalankannya prosedur operasional dengan baik

 Kekuatan (Strengths)

  1. After service yang cepat dan handal
  2. Manpower yang kompeten dibidangnya
  3. Harga bersing dengan internet kecepatan tinggi
  4. Memiliki jaringan yangn luas dan kapasitas backbone yang besar
  5. Pilihan prosuk dan layanan yang beragam 

Dari Analisa TOWS diatas, maka diperlukan perencanaan SDM di Moratelindo agar dapat menghadapi tantangan yang ada dimasa depan. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam perencanaan SDM adalah, bagaimana memproyeksikan berapa banyak karyawan dan seperti apa yang dibutuhkan perusahaan dimasa yang akan datang. Semua perusahaan harus menentukan masa depannya dengan berbagai rencana yang relevan dengan tuntutan jaman. Pada era sekarang ini, masa depan sangat sukar untuk diprediksi karena perubahan yang terjadi sangat cepat dan massif. Pada era globalisasi yang kompetitif ini, bisnis dituntut untuk terus bergerak mengikuti arus perubahan yang sangat cepat dan massif. Derasnya arus perubahan membawa konsekuensi bagi perusahaan untuk selalu mengantisipasi dan harus mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Dalam konteks ini, perencanaan SDM akan menjadi lebih penting bagi perusahaan karena globalisasi, teknologi baru, dan proses restrukturisasi organisasi selalu membayangi siklus dalam perusahaan. Menurut Suanarta,SE,MM dalam jurnal yang berjudul Perencanaan Sumber Daya Manusia (Kunci Keberhasilan Organisasi) 2010. (https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/6197. 19 Desember 2020) “Satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam praktek organisasi adalah pentingnya integrasi atau keterpaduan antara perencanaan bisnis dengan perencanaan SDM. Perencanaan bisnis yang diikuti dengan perencanaan SDM yang baik akan menghasilkan tingkat efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya, perencanaan bisnis yang tidak dibarengi dan diikuti perencanaan SDM yang baik hanya akan melahirkan biaya tinggi dan penggunaan sumber daya lain yang sangat besar.”

 

Bab IV  Analisis

            Proses perencanaan SDM dipengaruhi faktor internal perusahaan maupun eksternal perusahaan, contoh karyawan yang masuk usia pensiun, adanya karyawan yang meninggal dunia, resign, mutasi ke dalam perusahaan yang masih dalam satu grup, rotasi ke departemen lain, dan kemungkinan promosi jabatan, merupakan faktor internal perusahaan, sedangkan contoh faktor eksternal seperti ketatnya persaingan bisnis, cepatnya perkembangan teknologi, ekosistem atau lingkungan perusahaan, serta peraturan-peraturan.

 

Berikut analisis PESTLE terkait tantangan organisasi.

Politik

Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Dengan keadaan politik demikian, langkah yang diambil perusahaan dengan cara lebih memperbanyak salesman kontrak, bukan pegawai tetap, agar tidak ada kewajiban perusahaan dikemudian hari, apabila pertumbuhan ekonomi sedang turun. Dengan ketidakpastian politik

 

Ekonomi

Persaingan antar provider semakin ketat, para Internet Service Provider berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan, Penyedia layanan multimedia, internet dan layanan yang terkait dengan komunikasi data di Indonesia pada dasarnya bersaing dalam hal harga (yang menyebabkan perang harga), bersaing juga terhadap rentang layanan yang disediakan, kualitas jaringan, jangkauan jaringan dan kualitas layanan kepada pelanggan, belum lagi persaingan untuk mendapatkan karyawan terbaik terutama salesman-salesman yang handal. perusahaan pesaing saling bajak karyawan.

Strategi perusahaan untuk permasalahan ini adalah dengan meningkatkan kesejahteraan karyawan dan juga insentif, agar karyawan lebih loyal terhadap perusahaan, selain itu dibuat peraturan perusahaan, apabila keluar dari perusahaan, tidak boleh ke perusahaan lain yang bidang usahanya sejenis, dan apabila sudah keluar tidak bisa melamar lagi ke dalam grup perusahaan dalam jangka waktu 2 tahun.

 

Sosial-Budaya

Masyarakat semakin membutuhkan internet yang cepat. Tetapi disebagin daerah yang masih terpencil di daerah Papua, belum memahami fungsi dan tujuan dibangunnya tower-tower dan backbone, sehingga masih ada fandalisme untuk project-project di Papua.

Moratelindo melakukan Corporate Social Responsibility (CSR), terutama didaerah tempat cabang Oxygen berada serta edukasi kepada masyarakat mengenai internet dan kegunaannya, sehingga masyarakat lebih mengenal produk Oxygen dan menjaga asset berupa tower, kabel dan backbone Moratelindo.

 

Teknologi

Adanya Teknologi baru yang terus dikembangkan, seperti Proyek Drone Internet Gratis, Satelit Internet Mini dan Balon Internet Google. adanya teknologi-teknologi baru yang mulai hadir tersebut, tentu akan mengancam kelangsungan bisnis Moratelindo, apabila Moratelindo tidak beradaptasi terhadap kemajuan teknologi itu.

Moratelindo rutin menyelenggarakan training kepada karyawannya, baik soft skill maupun hard skill. Untuk update teknologi, dari vendor Moratelindo biasanya mengadakan training dan seminar khusus untuk menambah pengetahuan karyawan.

 

Lingkungan

Papua rentan terhadap bencana alam tanah longsor dan banyaknya pembangunan diberbagai macam daerah, menyebabkan banyak sekali kabel Moratelindo menjadi rusak.

Untuk menghadapai permasalahan lingkungan ini, Moratelindo membangun cabang-cabang di daerah serta penempatan operation maintenance disana, sehingga apabila ada kerusakan bisa langsung diperbaiki oleh tim internal Moratelindo.

 

Hukum dan peraturan

Regulasi pemberian ijin untuk menggelar kabel yang masih memerlukan proses yang panjang dan tidak satu pintu, baik darat maupun laut.

Moratelindo memiliki departemen khusus untuk menangani masalah ini, diantaranya ada Goverment Relation, bagian Legal dan Site Acquisition. Dengan orang-orang yang telah berpengalaman dibidangnya.

 

Proses Perencanaan SDM

Rangkaian pelaksanaan perencanaan SDM yang terintegrasi dengan rencana strategi

bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang menurut Hadari Nawawi, 1997:144 adalah sebagai berikut:

1.      Dalam proses perencanaan strategi bisnis, beberapa organisasi/perusahaan akan melakukan:

a) Menyusun rencana strategi bisnis dengan perspektif jangka panjang (5-10 tahun) atau

lebih di masa mendatang.

b) Menyusun rencana operasional bisnis yang dijabarkan dalam rencana strategi dengan

perspektif jangka sedang (3-5 tahun) di masa mendatang.

c) Menyusun rencana tindakan berupa anggaran dengan perspektif tahunan yang

menggambarkan kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan selama satu tahun (tahunan)

dengan menyediakan anggaran tertentu untuk dapat diwujudkan. 

2.      Dalam kegiatan perencanaan SDM

a) Pada tahap awal perencanaan SDM mengidentifikasi isu-isu berdasarkan komponen

komponen di dalam rencana strategi bisnis jangka panjang. Beberapa komponen yang

bisa dijadikan isu perencanaan SDM antara lain:

(1) filsafat perusahaan,

(2) laporan hasil penelitian tentang hal-hal seputar lingkungan bisnis,

(3) tujuan-tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai,

(4) hasil analisis SWOT perusahaan.

b) Pada tahap selanjutnya hasil analisis isu digunakan sebagai masukan dari perencanaan

operasional jangka menengah ke dalam tahap kegiatan perkiraan kebutuhan SDM dalam

proses perencanaan SDM.

c) Hasil perkiraan kebutuhan SDM tersebut dijadikan masukan secara integral dalam

penyusunan anggaran tahunan ke dalam langkah perencanaan SDM.

 

Secara skematis, perencanaan pemenuhan SDM dengan proses bisnis Moratelindo khususnya FTTH dapat digambarkan sebagai berikut:

 

Dari uraian diatas, dalam mensiasati proses bisnis FTTH di Moratelindo di butuhkan kompetensi inti salesman sebagai berikut:

1.      Kompetensi Inti – 1 (KI-1): untuk Kompetensi Inti sikap spiritual

salesman harus Jujur.

2.      Kompetensi Inti – 2 (KI-2): untuk Kompetensi Inti sikap sosial

Salesman harus memiliki social network yang luas, ramah, loyal dan siap membantu.

3.      Kompetensi Inti – 3 (KI-3): untuk Kompetensi Inti sikap pengetahuan

Salesman harus mengerti produk yang dijual, mampu menganalisa pasar dan mengerti teknologi

4.      Kompetensi Inti – 4 (KI-4): untuk Kompetensi Inti sikap keterampilan

Salesman harus bisa bernegosiasi kepada pelanggan, public speaking, percaya diri,

Pada akhirnya salesman yang baik adalah sales yang mampu menjual produk, salesman yang jeli melihat peluang atau prospek, dapat membangun hubungan baik dengan pelanggan, menjadi pendengar yang baik atas masalah konsumen, tidak pantang menyerah dengan adanya penolakan dari calon konsumen dan juga dapat memberikan solusi.

Peraturan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga merupakan tantangan tersendiri bagi salesman di Moratelindo, salesman tidak bisa melakukan penjualan door to door seperti biasanya, untuk mengantisipasi hal ini, inisiatif yang dilakukan adalah dengan cara memanfaatkan call center, yang tugas utamanya adalah sebagai penerima complain dan pertanyaan-pertanyaan customer, maka saat ini dimanfaatkan juga sebagai telemarketing.

Berikut perbandingan call center dulu dan sekarang.

 


Pengelolaan MSDM Berbasis Pancasila

Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi atau falsafah terlahir dan telah membudaya di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.  Nilai-nilai itu tertanam dalam hati, tercermin dalam sikap dan perilaku serta kegiatan lembaga-lembaga masyarakat. Dengan perkataan lain, Pancasila telah menjadi cita-cita moral bangsa Indonesia, yang mengikat seluruh warga masyarakat baik sebagai perorangan maupun sebagai kesatuan bangsa (Poespowardojo dan Hardjatno, 2010).   Namun demikian nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara harus diimplementasikan sebagai sumber dari semua sumber hukum dalam negara dan menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara.

Berbagai riset tentang pembangunan infrastruktur menyimpulkan, ada pengaruh positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Pembangunan Infrastruktur telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia sudah mencakup daerah-daerah terpencil seperti Natuna dan Papua, melalui project Palapa Ring Timur dan Palapa Ring Barat. Oxygen sebagai provider internet sudah masuk sampai ke desa-desa dan memberikan manfaat yang sebelumnya tidak ada.

 

Bab V  Kesimpulan dan Rekomendasi

1.      Pentingnya memadukan antara perencanaan bisnis dengan perencanaan SDM. Perencanaan bisnis yang diikuti dengan perencanaan SDM yang baik akan menghasilkan tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian visi dan misi perusahaan.

2.      Era Disrupsi digital kita hadapi dengan cara:

-          Meningkatnya SDM agar lebih melek teknologi.

-          Terus ber inovasi.

-          Teknologi untuk mempermudah pekerjaan kita agar lebih efektif dan efisien.

-       Siap dengan perubahan, karena teknologi membuat perubahan yang sangat cepat dan massif.

Mereka yang tidak siap dengan perubahan adalah mereka yang kalah lebih dulu dalam persaingan.

3.      Investasi teknologi adalah salah satu jalan keluar menghadapai disrupsi digital apalagi dimasa pandemi seperti saat ini.

4.      Kita harus dapat mempersiapkan generasi penerus agar mampu bersaing pada era globalisasi dimasa yang akan datang. Bagi generasi milenial harus persiapkan diri, pupuki dengan pendidikan yang berkualitas, ciptakan ekonomi kreatif, tunjukkan ide-ide baru.

5.      Persaingan semakin ketat, semakin tinggi kompetensi kita, maka semakin bagus kualitas diri kita.

6.      nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara harus diimplementasikan sebagai sumber dari semua sumber hukum dalam negara dan menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog