TALENT MANAGEMENT

Jimmy Kadir


Dalam suatu perusahaan, keberadaan karyawan sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan tujuan yang ingin dicapai. Perusahaan yang mempunyai karyawan dengan talent yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan membuat perusahaan lebih kompetitif.

Dengan semakin besarnya kesadaran perusahaan-perusahaan akan talent tersebut, maka dewasa ini mereka bersaing untuk mendapatkan karyawan yang bertalenta tinggi, baik dengan cara mencari dari luar maupun dari pelatihan dan kaderisasi. Kekurangan talent merupakan hal serius bagi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Dengan demikian merekrut dan mempertahankan orang-orang yang memiliki talent menjadi penting. Hal ini dikenal sebagai talent management.

Capelli (2009; dalam Andry 2011) berpendapat bahwa: “Talent management berkaitan dengan mencari orang yang tepat dengan keterampilan yang tepat untuk posisi yang tepat.”

Setiap individu memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Tugas yang cukup sulit bagi perusahaan adalah mengidentifikasi individu yang cocok dengan budaya perusahaan yang ada. Hal ini dilakukan dengan mempelajari dan mengevaluasi setiap individu pada kemampuan, bakat, kepribadian, dan karakter mereka, dalam kaitannya dengan mengisi kekosongan jabatan tertentu dalam perusahaan. Prosedur pemilihan sumber daya manusia yang efektif akan mampu untuk mengidentifikasi keahlian karyawan dengan tepat. Bila berhasil mendapatkan individu-individu yang lebih baik dari pesaing, maka akan didapatkan perusahaan yang akan lebih baik dari pesaing lainnya. Talent management tidak akan berhasil jika tidak ada sistem seleksi, yang salah satunya adalah sistem untuk mengidentifikasikan hasil kinerja. Jika seorang karyawan memiliki kinerja yang dianggap rata-rata maka mereka harus dihargai atas kinerjanya, sedangkan yang berprestasi di perusahaan harus menerima imbalan yang lebih tinggi untuk menjaga motivasinya.

Perusahaan-perusahaan yang menggunakan talent management sebagai salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia berusaha se-optimal mungkin mengaitkan proses pencarian, pemilihan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, promosi, dan mutasi karyawan agar terkait dengan bisnis utama perusahaan.

Banyak perusahaan berusaha menerapkan talent management yang diyakini dapat mewujudkan sukses yang berkesinambungan. Istilah talent mengandung aspek yang dikaitkan dengan evaluasi berdasarkan kesanggupan atau kompetensi seseorang. Hal penting lainnya adalah adanya prinsip pengembangan. Landasan pemikiran yang perlu dipahami dalam talent management berkaitan dengan tujuan strategis perusahaan untuk menjamin kesinambungan kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan kemudian mengidentifikasi kemampuan apa yang penting untuk mendukung keberhasilan jangka panjang perusahaan. Kemudian, dilihat posisi-posisi apa yang kritikal dalam perusahaan yang dituntut untuk memiliki kemampuan atau kompetensi yang penting tersebut. Posisi kritikal tersebut kemudian harus didefinisikan dengan jelas peran dan tanggung jawabnya, hasil kinerja yang diharapkan dan kompetensi yang diperlukan untuk itu semua. Dengan kata lain, posisi kritikal akan menjadi future leadership positions bagi keberhasilan perusahaan. Setelah potret ideal yang diharapkan agar dapat sukses itu jelas didefinisikan, maka selanjutnya perusahaan mengidentifikasi orang-orang yang potensial untuk dikembangkan mengemban peran dan tanggung jawab posisi kritikal tadi. Di sinilah prinsip evaluasi kesangggupan atau kompetensi diterapkan. Kebutuhan akan posisi-posisi kritikal dapat dibuat berjenjang untuk memastikan rantai pasokan dari suatu level ke level yang lebih tinggi dalam perusahaan dapat berjalan lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan terjadi putusnya kader pemimpin yang akan membawa keberhasilan perusahaan.

Sebagai contoh, 1 jabatan penting dalam perusahaan adalah CFO. Dengan persaingan bisnis semakin ketat dan lingkungan bisnis semakin dinamis, menuntut para pemimpin perusahaan untuk memiliki pemahaman yang dalam terhadap bisnis, wawasan strategi yang luas dan manajemen resiko yang kuat. Situasi ini juga ikut berdampak dalam membentuk kompetensi yang diharapkan dari seorang Chief Financial Officer atau Direktur Keuangan.

Menurut Rudy Syncore dalam tulisannya berjudul kompetensi dan tantangan Direktur Keuangan 2015-2020 (Syncore, Rudy. 2014. https://dailyrudy.wordpress.com/2014/05/13/kompetensi-dan-tantangan-direktur-keuangan-2015-2020/. 6 November 2020)
"Direktur Keuangan saat ini diharapkan pada lebih banyak aspek strategis. Peran tradisional Direktur Keuangan dalam menjaga kesehatan keuangan dan akuntabilitas perusahaan masih ada, tetapi ditambah peran-peran baru lainnya. Ada 9 peran yang harus dikuasai dan dimainkan oleh seorang Direktur Keuangan yaitu :

1. Financial Reporting

2. Cost Accounting anda Cost Management

3. Budgeting & Strategic Planning

4. Compliance, Tax, Legal, and Regulatory

5. Risk Management

6. Communication: BOD, Creditors, Owners, Investors, Credit Rating Agencies

7. Performance Evaluation

8. Long-term and Short-Term Investment Decision

9. Capital Structure and Cost Capital

Peran-peran tersebut adalah untuk menjawab berbagai perubahan lingkungan yang terjadi. Perubahan lingkungan tersebut memerlukan keputusan dari pimpinan perusahaan. Sebagai dasar acuan membuat keputusan maka pimpinan membutuhkan informasi-informasi yang relevan. Tanpa Direktur Keuangan menguasai konteks ini maka laporan keuangan yang diberikan hanyalah berupa data. Hal yang kita butuhkan bukanlah data tetapi informasi, yaitu apa keputusan yang sebaiknya kita pilih berdasarkan analisa data-data tersebut.

Apabila hal ini telah menjadi sebuah sistem maka keputusan investasi, keputusan operasi dan keputusan keuangan semua didasarkan pada informasi yang relevan."

Mengetahui betapa kompleks tugas dan tanggung jawab seorang CFO maka pertanyaannya, bagaimana mencari CFO yang baik dan bagaimana melatih seseorang untuk menjadi CFO?

Saya pribadi sebagai seorang CFO berpendapat, bahwa pengalaman merupakan guru terbaik, sehingga dalam mencari CFO yang baik, pengalaman individu tersebut dalam dunia keuangan harus diperhatikan, berapa lama, dan apa saja bidang bisnis yang pernah dilaluinya.

Bagaimana dengan melatih seseorang untuk menjadi CFO, dengan coaching and conselling, berbagi pengalaman dan tentunya melatih soft skill. tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Perlu ada suatu media agar calon-calon pemimpin masa depan bisa belajar bagaimana menjadi Direktur Keuangan yang hebat.

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA BERTALENTA